Minggu, 24 Juli 2011

"Edgewater Beach Hotel"


Pada tahun 1923, delapan orang paling kaya di dunia berkumpul di Edgewater Beach Hotel, Chicago.

Kedelapan orang ini mengelola uang pribadi yang jauh lebih banyak daripada uang yang dikelola oleh pemerintah Amerika Serikat pada saat itu. Kedelapan orang ini terdiri dari: Presiden perusahaan baja terbesar; Presiden perusahaan gas terbesar; Spekulan gandum terbesar; Presiden New york Stock Exchange; Anggota Kabinet Pemerintah; Pemain Saham paling berhasil di Wall Street; Pemilik arena perjudian terbesar; Presiden sebuah bank swasta terbesar.

Sekarang, marilah kita lihat bagaimana keadaan mereka duapuluh lima tahun kemudian:

Presiden perusahaan baja terbesar, Charles Schwab, hidup terlilit hutang selama lima tahun, sebelum akhirnya ia wafat dalam keadaan bangkrut.

Presiden perusahaan gas terbesar di Amerika Utara, Howard Hopson, ditemukan dalam keadaan gila.

Spekulan gandum terhebat, Arthur Cutton, wafat dalam keadaan menyendiri karena tidak mampu membayar hutang.

Presiden New York Stock Exchange, Richard Whitny, dikirim ke panti rehabilitasi mental.

Anggota kabinet pemerintah, Albert Fall, diampuni oleh pengadilan sehingga bebas dari penjara dan kemudian wafat di rumahnya dalam kesendirian.

Pemain Saham paling berhasil di Wall Street, Jesse Livermore, mati karena bunuh diri.

Pemilik arena perjudian terbesar, Ivan Krueger, mati karena bunuh diri.

Presiden sebuah bank swasta terbesar, Leon Fraser, juga mati karena bunuh diri.


Delapan orang tersebut amat paham bagaimana menghasilkan uang yang melimpah dan menjadi orang terkaya di dunia, tetapi mereka tidak memahami cara untuk memiliki kekayaan jiwa. Hati mereka kering kerontang dari nilai-nilai spiritual, sehingga emosi mereka menjadi tidak terkendali, dan pada akhirnya limpahan harta tidak bisa membuat mereka bahagia.

Jika kaya yang Anda tuju dalam perburuan kesuksesan hidup Anda, maka pastikan ia bermuara pada ke-BAHAGIA-an sejati. Bahagia, yang letaknya di dalam HATI!

-----------------------

Tulisan ini adalah bagian dari BAB 4 buku terbaru saya yang insyaallah akan terbit di Bulan Ramadhan: "UNLIMITED HAPPINESS: Mendayagunakan Kekuatan Spiritual Menuju Pribadi SUKSES-KAYA-BAHAGIA-MATI INSYAALLAH MASUK SURGA! (Elexmedia Komputindo, 2011)

Selasa, 19 Juli 2011

Teladan Sang Macan


Alkisah ada seseorang yang sedang melintasi hutan dan melihat ada seekor serigala tua yang keempat kakinya lumpuh. Serigala itu hidup berdiam di mulut sebuah gua. Meski serigala itu lumpuh namun tubuhnya terlihat tetap kuat dan sehat.

Orang ini lalu ingin tahu bagaimana serigala itu bisa mempertahankan hidupnya dengan keempat kaki yang lumpuh. Dari kejauhan ia memperhatikan serigala itu sepanjang hari. Tiba-tiba suatu sore, muncul seekor harimau datang membawa rusa hasil buruannya. Harimau itu menyantap rusa dengan sepuasnya, dan meninggalkan sisa makanan bagi sang serigala. Kemudian, serigala itu memakan sisa-sisa santapan harimau.

Keesokan harinya, harimau itu datang lagi dengan membawa kambing hutan hasil buruannya. Sama seperti kemarin, harimau itu menyantap kambing hutan dengan sepuasnya dan meninggalkan sisa bagi serigala. Maka serigala pun mendapatkan makanan yang cukup.

Lelaki ini tersenyum dan mengagumi betapa kebaikan Tuhan yang begitu besar. Dalam hati ia berkata, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan makhluknya. Lebih lanjut ia mempunya rencana,
"Kalau begitu, aku juga akan menganggur saja di rumah. Aku percaya sepenuhnya kepada Allah karena Dia akan mencukup segala kebutuhanku, sebagaimana yang Dia telah lakukan kepada serigala tua itu."

Lelaki itu pulang dan melakukan niatnya. Selama berhari-hari ia berdiam di rumah, tetapi tidak terjadi apa-apa. Malah perutnya semakin lapar. Ketika lelaki yang malang ini hampir mati, ia mendengar sebuah Suara menggelegar dalam pendengarannya,

"Hai engkau, orang yang sesat, bukalah matamu pada kebenaran! Ikutilah teladan harimau dan berhentilah meniru serigala yang lumpuh!"




Imam Munadi

Visualization


"There is a law in psychology that if you form a picture in your mind of what you would like to be, and you keep and hold that picture there long enough, you will soon become exactly as you have been thinking"